Rabu, 18 Juli 2012

Jauhilah Bid'ah Dan Syirik

Segala sesuatu telah dijelaskan oleh Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam dengan penjelasan yang sangat rinci lagi sempurna. Maka dengan itu, tidak ada sedikitpun dari hukum Allah kecuali telah disampaikan Rasululah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam kepada ummatnya.
Oleh karena itu Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا }
Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S Al-Maidah : 3)
          Berdasarkan ayat ini, barang siapa yang mengikuti petunjuk Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam maka sungguh ia akan termasuk golongan yang beruntung. Dan barang siapa yang mengikuti selain itu maka tiadalah ia kecuali orang-orang yang merugi.
          Maka tidak perlu lagi bagi seorang hamba untuk membuat hukum baru, apalagi sampai meninggalkan hukum allah disebabkan ia berhukum kepada hukum yang dibuatnya itu. Karena itu adalah perbuatan syirik. Dan syirik adalah dosa yang tidak akan di ampuni oleh allah subuhanahu wata’ala.
Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالاً بَعِيداً}
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ}
Artinya: ." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka.”
Allah Subuhanahu Wata’ala telah melarang hambanya untuk merubah hukum-hukum Allah. Dan memerintahkan kepada mereka agar berhukum pada syari’atNya. Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{وَلاَ يُشْرِكُ فِى حُكْمِهِ أَحَدًا}
Artinya: Dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan."

          Tidak perlu bagi Umat Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam mengada-ngada lagi dalam perkara agama. Karena itu adalah perbuatan bid’ah. Dan setiap yang melakukan bid’ah maka allah telah menjanjikan siksa neraka baginya..na’udzubillah. Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda:
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسَنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَالْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
Artinya: Maka berpeganglah pada sunnahku, dan sunnah khulafa’urrasyidin yang datang sesudahku, berpegang teguhlah kepadanya, dan jauhilah perbuatan mengada-ngada, karena semua perbuatan mnegada-ngada adalah bid’ah”,
          Maka dari itu, hendaknya kaum muslimin mempelajari agamanya dengan serius agar tidak jatuh pada kesyirikan dan bid’ah yang telah diperintahkan Allah untuk menjauhinya. Hendaknya mendalami dan mempelajari Islam yang ada dalam al-qur’an dan as-sunnah berdasarkan pemahaman para Sahabat Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, agar tidak tersesat dan agar ia bisa menyembah allah dengan dalil yang jelas dari al-qur’an dan asuunnah.
          Semoga allah subuhanahu wata’ala selalu menetapkan hati kita dalam agamanya yang lurus...Amin Ya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar