Segala sesuatu telah dijelaskan oleh Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi Wasallam dengan penjelasan yang sangat rinci lagi sempurna. Maka dengan
itu, tidak ada sedikitpun dari hukum Allah kecuali telah disampaikan Rasululah Shollallahu
‘Alaihi Wasallam kepada ummatnya.
Oleh karena itu Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ
نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا }
Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S Al-Maidah : 3)
Berdasarkan ayat
ini, barang siapa yang mengikuti petunjuk Rasulullah Shollallahu
‘Alaihi Wasallam maka sungguh ia akan termasuk golongan yang beruntung. Dan
barang siapa yang mengikuti selain itu maka tiadalah ia kecuali orang-orang
yang merugi.
Maka
tidak perlu lagi bagi seorang hamba untuk membuat hukum baru, apalagi sampai
meninggalkan hukum allah disebabkan ia berhukum kepada hukum yang dibuatnya
itu. Karena itu adalah perbuatan syirik. Dan syirik adalah dosa yang tidak akan
di ampuni oleh allah subuhanahu wata’ala.
Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا
دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالاً
بَعِيداً}
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain
syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya.
Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ}
Artinya: ." Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka.”
Allah Subuhanahu Wata’ala telah melarang
hambanya untuk merubah hukum-hukum Allah. Dan memerintahkan kepada mereka agar
berhukum pada syari’atNya. Allah Subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{وَلاَ يُشْرِكُ فِى حُكْمِهِ أَحَدًا}
Artinya: Dan
Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan
keputusan."
Tidak
perlu bagi Umat Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam mengada-ngada lagi dalam
perkara agama. Karena itu adalah perbuatan bid’ah. Dan setiap yang melakukan
bid’ah maka allah telah menjanjikan siksa neraka baginya..na’udzubillah.
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda:
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي
وَسَنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا
بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَالْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
Artinya: Maka berpeganglah pada sunnahku, dan
sunnah khulafa’urrasyidin yang datang sesudahku, berpegang teguhlah kepadanya,
dan jauhilah perbuatan mengada-ngada, karena semua perbuatan mnegada-ngada
adalah bid’ah”,
Maka
dari itu, hendaknya kaum muslimin mempelajari agamanya dengan serius agar tidak
jatuh pada kesyirikan dan bid’ah yang telah diperintahkan Allah untuk
menjauhinya. Hendaknya mendalami dan mempelajari Islam yang ada dalam al-qur’an
dan as-sunnah berdasarkan pemahaman para Sahabat Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi
Wasallam, agar tidak tersesat dan agar ia bisa menyembah allah dengan dalil
yang jelas dari al-qur’an dan asuunnah.
Semoga
allah subuhanahu wata’ala selalu menetapkan hati kita dalam agamanya yang
lurus...Amin Ya Allah.