Selasa, 17 Juli 2012

PEMBAHASAN SEPUTAR MURJI'AH (1)


PENDAHULUAN
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, tidak ada persekutuan bagiNya, tidak dalam beribadah ataupun dalam berhukum. hanya kepadaNya kita beribadah, dan dengan
hukumNya kita berhukum, kepadanya kita mengembalikan segala urusan serta kepadaNya kita bertawakkal. Allahlah yang menciptakan segala sesuatu dan Allah pula yang mengatur alam semesta ini serta kepadaNya kita kembali.
Sholawat dan Salam untuk Nabi Dan Rasul Allah, pahlawan revolusi Islam Muhammad Bin Abdullah Bin Abdul Mutholib Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, juga kepada para Sahabatnya, Istri-istrinya dan Keluarganya serta pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Sesungguhnya wajib bagi seorang hamba untuk beriman kepada semua apa yang datang dari Allah Subuhanhu Wata’ala dengan betul-betul iman, tanpa ada rasa keraguan sedikitpun. Menerimanya dengan penuh ridho baik dalam keadaan susah ataupun dalam keadaan senang, dalam keadaan lapang ataupun dalam keadaan luang. Itulah ciri-ciri mukmin yang kholis. Allah Subuhanhu Wata’ala berfirman:
{ إِنَّمَا المُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ * الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ * أُوْلَئِكَ هُمُ المُؤْمِنُونَ حَقًا لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ }
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia. (Q.S Al-Anfal: 2-4)
Dan Allah subuhanahu wata’ala berfirman:
{آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ}
Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".(Q.S Al-baqarah: 285)
Didalam hadits disebutkan:
عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْمَكْرَهِ وَالْمَنْشَطِ وَالْعُسْرِ وَالْيُسْرِ وَالْأَثَرَةِ عَلَيْنَا وَأَنْ نُقِيمَ أَلْسُنَنَا بِالْعَدْلِ أَيْنَمَا كُنَّا لَا نَخَافُ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ قَالَ عَفَّانُ أَلْسِنَتَنَا
ِِArtinya: dari alwalid bin ubadah bin shomit dari bapaknya ia berkata: “ kami membai’at Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam untuk mendengar dan ta’at  baik dalam keadaan senang atau tidak, dalam keadaan susah atau mudah. Kewajiban bagi kami untuk mendirikan sunnah dengan adil dimanapun kami berada. Kami tidak takut kepada siapapun yang mencela kami. Ia berkata: kami memelihara lidah kami” (H.R Ahmad Dalam Musnadnya)
Itulah keadaan ornag-orang yang beriman, percaya dan yakin dengan hati, lisan dan perbuatan terhadap perintah allah dan rasul-Nya. Tidak ada yang ditolak apalagi di ingkari. Semuanya diterima dan diamalkan dengan penuh rendah diri terhadap allah subuhanahu wata’ala. Apabila seorang hamba beriman kepada sebagian ayat-ayat allah dan ingkar terhadap sebahagian yang lain maka sama halnya ia inkar kepada semua ayat-ayat allah. Allah subuhanahu wata’ala berfirman:
{أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ}
Artinya: “Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.(Q.S Al-baqarah: 85)
Allah tidak tidak memerintahkan kita untuk bersikap seperti diatas. Akan tetapi Allah memerintahkan kepada semua hamban-Nya untuk mengambil semua yang datang dari-Nya juga yang datang dari Rasul-Nya, tanpa ada yang ditolak sedikitpun, menerimanya dengan kerihdoan hati tanpa ada rasa ingkar. Baik itu ingkar dengan hati, ingkar dengan lisan ataupun ingkar dengan perbuatan. Allah subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً}
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,.(Q.S Al-baqarah: 208)
Allah subuhanahu Wata’ala Berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا بَعِيداً}
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya..(Q.S An-nisa : 136)
Tidak seperti orang-orng musyrik dan munafik, mereka beriman kepada sebagian ayat allah dan ingkar kepada sebahagian yang lainya. Oleh karena itu allah subuhanahu wata’ala memerintahkan rasulnya untuk memerangi mereka sampai mereka beriman kepada semua yang diturunkan allah kepada Rasul-Nya. Mengamalkan semua ajaran islam secara utuh. Jika ada yang beriman kepada allah tapi tetap melakukan kesyirikan maka wajib untuk diperangi sampai ia betul-betul beriman kepada allah dan mengingkari segala bentuk thogut. Allah subuhanahu wata’ala berfirman:
{وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَوْلاكُمْ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ}.
Artinya: “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. . Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (Q.S Al-Anfal: 39-40)
Ibnu qoyyim berkata dalam kitabnya ahkamu ahlu dzimmah: “ sungguh allah telah mewajibkan kepada yang menganut agamaNya (kaum muslimin) untuk memerangi orang-orang kafir sampai betul-betul agama ini hanya untuk allah. meninggikkan kalimat allah, dan sampai orang-orang kafir meninggalkan agama mereka yang bathil kemudian kembali kepada agama allah yang benar yang diturunkanya kepada rasullullah shollallahu alaihi wasallam sebagai penutup para nabi, atau jika mereka tidak mau maka mereka harus membayar jizyah sedangkan mereka kecil dihadapan kaum muslimin”.
Itulah hukum allah, seorang hamba wajib beriman kepada allah dengan betul-betul iman. Keyakinan dengan hati, diucapkan dengan lisan kemudian melakukan semua perintah allah dengan anggota badan. Tidak seperti orang-orang munafik yang hanya beriman kepada allah dengan ucapan lisan saja tapi abai untuk melaksanakan perintah allah dan rasul-Nya. Allah subuhanahu wata’ala berfirman:
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُوداً}
Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (Q.S An-nisa: 61)
Dan allah subuhanahu wata’ala berfirman:
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا يَسْتَغْفِرْ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ لَوَّوْا رُؤُوسَهُمْ وَرَأَيْتَهُمْ يَصُدُّونَ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ}
Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri..(Q.S Al-Munafiqun: 5)
Dan allah subuhanahu wata’ala berfirman:
{أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُها*  إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَ الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى لَهُمْ*  ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ اللَّهُ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ*  فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ*  ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ}
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? Semoga allah menetapkan iman didalam hati kita, dan memberikan keteguhan dalam melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi segala laranganya.amin..walhamdulillahi rabbil ‘alamin.washollallahu ‘ala nabiyina wa ‘ala alihi washohbihi wasallam!!! Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.(Q.S Muhgammad : 24-28)


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar