Siapakah yang tidak mengenal dengan istilah
teroris? Istilah yang kerap kali membuat risih setiap orang yang membacanya.
Kata “teroris” yang di idendikkan kebanyakan orang dengan tindakan kerusakan
ini lahir sejak awal abad 21. Tidak diragukan lagi, bahwa istilah ini sengaja
diproduksi oleh musuh-musuh Islam dalam rangka mengobok-ngobok kesatuan barisan
Islam, mengacak-ngacak kekuatan ukhwah kaum Muslimin, merusak keharmonisan orang-orang
yang beriman. Menghancurkan ikatan persaudaraan orang-orang Muslim. Itulah
makar yang dilakukan oleh orang-orang yahudi dan nasrani terhadap kita, dan
mereka tidak akan pernah berhenti untuk membuat makar itu terhadap kaum
Muslimin sampai mereka yang mati atau kita yang mengikuti ajaran mereka, Allah
subuhanahu wata‟ala
berfirman:
{وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا
النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى
وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا
لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ}
Artinya:
“ Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang benar) dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.” (Q.S Al-Baqarah : 120)
Usaha kaum yahudi dan nasrani itu sungguh telah
berhasil. Bisa dilihat dengan mata kepala kita sendiri akan bukti dari
keberhasilanya itu. Hampir setiap aksi pemboman atau pembunuhan ditujukan
kepada kaum Muslimin, dituduhkan kepada pemuda-pemuda Islam yang memperjuangkan
negara dan saudara-saudaranya yang di dzolimi. Baik itu dizdolimi oleh
orang-orang yang memang asli kafir dari yahudi dan nasrani ataupun yang didzolimin
oleh orang-orang
munafik dari syi‟ah dan yang sewajah dengan itu. Allah
Subuhanahu Wata‟ala
Berfirman:
{وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى
يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا}
Artinya:
“ Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran) seandainya mereka mampu.”
(Q.S Al-Baqarah : 217)
Itulah realita dunia Muslim abad ke-21, realita
yang sangat mengenaskan, memilukan jiwa kaum Muslimin, dan menyedihkan hati
setiap orang mu‟min yang
merenungin akan hakekat dari fitnah yang menimpa dunia Islam ini.
Saudaraku…jiwa manakah yang tidak sedih ketika
mujahid diteriakin “Mereka Adalah Teroris” lebih menyedihkanya lagi
adalah bahwa yang meneriakkan kata-kata itu orang-orang Muslim sendiri. Jika
mreka tidak tahu maka Islam memakluminya, tapi jika itu bentuk sambung
menyambung kalimat yang dengan sengaja dilakukan untuk memerangi Islam dan kaum
Muslimin (wala‟) maka sungguh Allah telah menjelaskan semua
ini dalam Firman-Nya:
}يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ
بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ {
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan
nasrani menjadi pemimpin-pempin (mu), sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzolim.” (Q.S Al-maidah:
51)
} وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ {
Artinya:
Dan barang siapa yang menjadikan mereka kawan maka mereka itulah orang-orang
yang dzolim.” (Q.S mumtahanah : 9)
}يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَوَلَّوْا
قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَةِ كَمَا يَئِسَ
الْكُفَّارُ مِنْ أَصْحَابِ الْقُبُورِ {
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang
dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat
sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada didalam kubur berputus asa .”
(Q.S mumtahanah : 13) }
}يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ
هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ
وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ {
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu
orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan (yaitu)
diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang yang
kafir (orang-orang musyrik) dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu betul-betul
beriman..” (Q.S Al-maidah: 57)
Ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa orang-ornag
yang membantu orang-orang kafir dalam memerangi Islam dan kaum Muslimin, apapun
bentuk bantuanya dan sekecil apapun, maka ia termasuk golongan mereka. Dan
menyebarkan kalimat teroris yang sudah jelas ditujukan kepada mujahidin dan
para ulama muwahhidin adalah bentuk menolong mereka. Oleh karena itu, perlu
ketaqwaan dan ketawaddu‟an kita
dalam bersikap. Jangan sampai seorang berfatwah atau berkata yang itu malah
mendukung orang-orang yahudi dan nasrani serta penolongnya dalam memerangi
Islam dan kaum Muslimin.
Sekarang sudah seharusnya kita tau dan sadar
dimana asal muasal dan akar lahirnya istilah teroris…dan tiadalah itu lahir
kecuali dari musuh-musuh Allah la‟natullah.
Kemudian Masih kurang jelas apakah dihadapan kita akan makna hakiki teroris
itu??? Tidakkah kita memperhatikan kalimat josh bush ketika ia berkata “kami
tidak melawan kaum Muslimin tapi yang kami lawan adalah al-qaidah” begitulah
mereka membukungkus rapi niat busuknya dengan istilah-istilah yang mengandung
syubhat dihadapan kaum Muslimin. Padahal telah jelas sebelum itu mereka
berkata: “musuh kami adalah jama‟ah
Islamiyah”, tapi mungkin istilah ini akan menjadi terlalu mencolok dihadapan
kaum Muslimin lalu mereka datang dengan istilah teroris. Sudah saatnya kita
mengetahui hakikat perang ini. ini adalah perang idiologi, ini adalah perang
agama yang dibungkus halus oleh musuh-musuh Allah agar tidak terlihat dengan
jelas oleh kaum Muslimin.
Oleh karena itu, apa yang dilakukan para
mujahidin adalah merupan kewajiban yang harus dilakukan. Karena dengan jihad
itulah kaum muslimin bisa melawan makar mereka. Darah suci kaum muslimin telah
banyak mengalir dibumi Allah yang suci, maka satu kedzoliman jika kita
membiarkan itu terus berlanjut. Hidup mulia atau mati syahid memang itulah
prinsip kaum muslimin…tidak perlu orang-orang murji‟ah
membuat syubhat dihadapan ummat dengan fatwah busuknya yang mengatakan jihad
tidak ada dizaman sekarang, bahkan mereka menuduh mujahid-mujahid Allah dengan
teroris.
perlu diketahui, bahwa teroris sejati adalah
amerika dan semua yang membela serta menolongnya. Baik itu pembelaan dalam
bentuk kekuatan atau pertolongan dalam bentuk fatwah…merekalah teroris sejati,
bukan kaum muslimin atau mujahid-muhid Allah…karena orang-orang yahudi dan
nasrani itulah yang telah memerangi kaum muslimin, lalu apakah tindakan teroris
ketika kaum muslimin membela diri dan melindungi agama dan negaranya??? Atau
apakah kita akan membiarkan begitu saja ketika agama kita diperangi dan kaum
muslimin dibantai??? Kalau ada yang menjawab “iya” maka sungguh ia adalah orang
yang tak berakal atau hatinya sungguh telah mati karena ia telah mengedepankan
kepentingan dunia dan hawa nafsunya dari pembelaan terhadap kaum muslimin dan
agama yang suci.
orang-orang yahudi dan nasrani abai untuk
berkata dengan jelas bahwa” kami memerangi kaum Muslimin” karena mereka tau
bahwa kuantitas Muslim adalah mayoritas. Oleh karena itu kita yang harus memahami
akan hakikat perang ini, dengan berbagai macam bukti yang telah ada. Seperti
halnya mereka datang ke irak dengan alasan menangkap saddam husain kemudian
meluluh lantarkan rumah-rumah saudara kita di irak, membunuh saudara-saudara
kita, memperkosa wanita-wanita Muslimah yang kemudian mereka bunuh, dan sasaran
utamanya adalah wanita dan anak-anak, agar kaum Muslimin irak tidak ada yang
melahirkan dan generasi mereka terputus.
Coba kita lihat dipalestina, mereka
mengistilahkan perang itu adalah perang merebut tanah atau wilayah..ini adalah
kebohongan yang nyata. Akan tetapi perang itu adalah perang agama. Diarah yang
berbeda Mereka mencetuskan istilah teroris agar dengan perlahan-lahan
menghancurkan Islam dan kaum Muslim, sedikit-demi sedikit membunuh kaum
Muslimin.
Ketika istilah teroris ini sedang trendnya
didunia Islam umumnya, tidak ketinggalan dinegeri pertiwi indonesia. Yahudi dan
nasrani manakah yang ridho melihat Islam diindonesia berkembang pesat? Musuh
Islam manakah yang tinggal diam terhadap kaum Muslimin dinegeri yang mayoritas
Islam ini??? istilah terorispun berkembang pesat di negeri ini. Tapi anehnya,
teroris itu selalu ditujukan kepada mujahid-mujahid Allah. Ditujukan kepada
para ulama yang menjunjung tinggi tauhid dan melawan segala bentuk kesyirikan.
Maka bukti apa lagi yang masih kita ragukan
bahwa yang dimaksud dengan “teroris” itu adalah kaum Muslimin, yang ingin
menerapkan Syari’at Islam, yang melawan hukum demokrasi. Yang menyeru kepada
tauhid dan melarang kepada kesyirikan. Menjunjung tinggi keadilan, melawan
segala bentuk kedzoliman. Itulah hakikat teroris yang dimaksudkan oleh
orang-orang yahudi dan nasrani serta bala tentaranya itu.
Coba kita perhatikan Implementasi
perundang-undangan Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme adalah pembentukan Detasemen Khusus (Densus) 88. Densus ini dibentuk
oleh Polri dan dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan
mengatasi gangguan terorisme mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Tapi
ironisnya, aksi-aksi itu selalu ditujukan kepada kaum Muslimin dan mengkambing
hitamkan ulama muwahhidin. maka wajar jika Ustad Baasyir berkata melalui
anggota Tim Pembela Muslim (TPM), Achmad Michdan Jakarta Selatan, di ruang
tahanan Jalan Trunojoyo Selasa (28 Juni 2011): "Aksi terorisme itu
kepentingan propaganda asing, jangan harap terorisme bisa hilang,"
tegasnya. Karena UU seperti ini telah jelas kepada siapa ditujukan. Dan dalam
rangkan memerangi siapa disusun. Semoga Allah tidak meridhoi mereka sebagaimana
Allah tidak ridho terhadap peraturan-peraturan yang mereka buat.
Aneh, mereka membuat UU tapi tidak bisa
konsisten terhadap UU yang dibuatnya, Beberapa pelanggaran dalam UU Nomor 15
Tahun 2003, diantaranya sanksi pidana mati, ketentuan tentang batas waktu
penahanan tersangka teroris, ketentuan penangkapan yang hanya mendasarkan pada
lampiran intelijen, serta adanya potensi multitafsir pada Pasal 13 dan Pasal
22. "Dalam yurisdiksi Mahkamah Internasional, pengenaan sanksi maksimal
terhadap pelaku kejahatan adalah penjara seumur hidup dan atau kurungan selama
30 tahun, bukan hukuman mati. Ini jelas melanggar hak-hak hidup manusia," beber Yhodhisman.
Dan
itulah bentuk dan ciri-ciri kaum munafik. Terhadap perkataan sendiripun tidak
bisa konsisten. Na‟dzu
billah dari hamba-hamba amerika itu. Begitulah keadaan orang-orang munafik dan
musuh-musuh Allah, cara apapun mereka akan tempuh dalam menghancurkan Islam dan
memerangi kaum Muslimin. Mulai dari memalsukan data, tuduhan palsu, perkiraan
yang tidak jelas sampai melanggar UU yang mereka buat sendiripun mereka akan
melakukanya.. Dalam menyikapi pemboman atau aksi teror maka seorang Muslim
perlu manhaj yang benar dalam berprasangka. Menuduh sesama Muslim itu bukan
sikap orang beriman, bersikap husnu dzon antara sesama Muslim itulah yang harus
kita lakukan.
peristiwa ledakan bom di areal Pondok Pesantren
Umar Bin Khattab, di Desa Senolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara
Barat, Senin (11/7/2011). 7/2011). Atau Teror bom buku yang terjadi di Kampung
Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (17/7/2011)
sekitar pukul 15.30 Wita. Serta aksi-aksi teror lainya yang pernah terjadi di
negeri pertiwi kita selama ini…siapakah sebenarnya yang melakukanya????
Betulkah aksi-aksi yang terjadi selama ini murni dari kaum Muslim??? Ataukah
itu hanya rekayasa untuk menghancurkan nama baik Islam dinegeri pertiwi ini? atau
itu malah sebagai ajang politik orang-orang yang gila kekuasaan? Semua
kemungkinan bisa terjadi.
Tapi orang yang yang beriman selalu berprangka
baik kepada saudaranya seiman. Dan itu adalah kewajiban dan menjadi akhlak bagi
kita. Jika aksi-aksi itu betul dilakukan oleh sebagian kecil dari kaum Muslimin
maka saya mengatakan dengan tegas bahwa seorang Muslim tidak boleh membunuh
siapapun tanpa alasan yang jelas. Dan jika mereka berniat baik serta sesuai
dengan manhaj yang benar maka semoga mereka termasuk syuhadah dan semoga gelar
syahid yang mereka cita-citakan diperolehnya.
Wahai kaum
Muslimin…ingatlah, bahwa para mujahidin tidak mungkin bertindak sembrono,
mereka lebih mengetahui siapa lawanya dan siapa temanya. Mereka tidak mungkin
membunuh nyawa yang telah jelas diharamkan Allah. Adapun kesalahan maka itu
bukan berarti sesat. Dan hendaknya para mujahidin lebih hati-hati, agar tidak
salah dalam bertindak. Semoga kesabaran selalu menyertai orang-orang yang
beriman. Yahudi dan nasrani adalah musuh kita bersama. Serta istilah teroris adalah berasal dari
mereka. Yang dimaksud teroris oleh mereka adalah semua kaum Muslimin yang
berpegang teguh kepada syari’at Allah rabbul „izzati.
Wallahu A’lam Washollallahu ‘Ala Muhammad
Wa ‘Ala Alihi Washohbihi Wasallam.
Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar